Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
+4
biggest
Balmung
Prodigy
Ledac
8 posters
Halaman 1 dari 1
Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
Tanpa disadari, sebagian orang kadang menganggap "enteng" sariawan dan
penyakit rongga mulut lain, seperti bau napas tak sedap hingga gusi
berdarah dan gigi ompong. Padahal, penelitian terakhir menunjukkan
adanya kaitan erat antara bertumpuknya bakteri di rongga mulut dengan
penyakit berat lain, seperti diabetes, serangan jantung, infeksi darah,
hingga soal bayi dengan berat tidak memadai….
Radang gusi diakui menjadi faktor utama kasus gigi tanggal dan kerusakan
jaringan penyangga gigi. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Amerika Serikat (CDC) memperkirakan 30 persen warga AS mengidap radang
gusi pada tingkat periodontitis, sedangkan satu dari lima orang
menderita sariawan atau radang gusi ringan.
Tidak mengherankan jika pada tahun 2005 sebanyak 500 juta warga AS rutin ke dokter gigi.
Berarti, diperlukan dana sekitar 84 miliar dollar AS setahun. Itu
menurut perkiraan Asosiasi Dental Amerika (ADA). Lebih dari itu, setiap
tahun, sebanyak 28.000 warga AS terkena kanker mulut dan tenggorokan.
Sekitar 7.200 di antaranya meninggal dunia.
Masalah itu mengusik Dr Jean Connor, ahli kesehatan gigi dari Cambridge, Massachusettes,
yang baru terpilih sebagai Ketua Asosiasi Kesehatan Gigi AS. Menurut
dia, radang gusi dicurigai memberi kontribusi cukup signifikan pada
"rusaknya" kondisi kesehatan keseluruhan melalui aliran darah.
"Jadi, jika jari Anda infeksi dan Anda diamkan saja, lama-lama (infeksi itu)
akan berpengaruh ke seluruh tubuh. Begitu juga dengan mulut," kata Dr
Connor kepada media kesehatan Health Day, Sabtu (14/10). "Penyakit gusi
atau rongga mulut memproduksi bakteri yang luar biasa banyak. Jadi,
jika ada masalah di katup jantung Anda, bakteri-bakteri itu akan
menyerbu dan menyebabkan infeksi jantung," katanya.
Meningkat
Penelitian terakhir CDC menunjukkan, risiko serangan jantung dan stroke meningkat
pada penderita radang gusi dan rongga mulut, dengan tingkat
keakutanyang berbeda.Selain itu, kaitan antara penyakit gusi dan
diabetes pun semakin nyata. Umumnya penderita diabetes terjangkit
radang gusi pada tingkat yang lebih tinggi, yaitu periodontal. Karena
itu, CDC sedang meneliti kemungkinan adanya timbal balik dari kasus
ini. Artinya, sedang dicari kemungkinan merawat penderita diabetes
dengan lebih mengendalikan radang gusi.
Pendapat itu diperkuat Dr Diann Bomkamp, ahli kesehatan gigi dari St Louis, AS, yang juga
Wakil Ketua Asosiasi Kesehatan Gigi AS. Infeksi darah yang disebabkan
oleh radang gusi bisa pula menyebabkan kegagalan operasi
"penggabungan". Dalam arti, infeksi darah akan memperkuat upaya tubuh
untuk menolak penggabungan implan artifisial.
Ia menekankan, wanita yang bermasalah dengan radang gusi dua kali lebih besar
kemungkinannya melahirkan bayi prematur. Khususnya, dari kasus kurang
berat badan hingga bayi terinfeksi. "Jika Anda kebetulan sedang hamil
dan menderita radang gusi, ada kemungkinan kehamilan dan kelahiran bayi
Anda nanti bermasalah," ujarnya.
Sariawan oleh banyak orang dikenal sebagai luka pada selaput lendir di daerah mulut. Umumnya luka
di daerah mulut tidaklah dalam. Jika tidak dibarengi dengan komplikasi
karena infeksi oleh kuman yang lebih ganas, sariawan akan sembuh
sendiritanpa bekas(Kompas 5 Juni 1994). Infeksi ini biasanya dimulai
dengan munculnya gelembung berisi cairan di mulut. Gelembung ini bisa
pecah dan membentuk luka yang akan terasa nyeri.
Pada kasus tertentu, sariawan bisa pula dianggap sebagai salah satu indikasi
kanker mulut, sejauh tidak pernah sembuh dan tidak pernah hilangdari
mulut(Kompas 21 November 2004). Walau begitu, kepastian itu bergantung
pada hasil biopsi yang dilakukan para dokter.
Penuh bakteri
Data di Institut Kesehatan Nasional AS menunjukkan, penyakit radang gusi
dipicu oleh bertumpuknya bakteri di mulut akibat terabaikannya
kesehatan dan kebersihan mulut. Bersama dengan lendir dan partikel
lain, bakteri-bakteri ini terus membentuk plak yang lengket dan tidak
berwarna di seputar gigi. Jika tidak dibersihkan secara rutin, plak ini
lama-lama akan berkembang menjadi "tartar" yang tidak akan hilang hanya
dengan gosok gigi.
Semakin lama plak dan "tartar" bersemayam di
gigi, bakteri-bakteri itu akan menyebabkan radang gusi ringan yang
disebut ginggivitis. Gusi akan berwarna kemerahan, bengkak, dan mudah
berdarah, tetapi tidak merusak tulang gigi atau jaringan penyangga
gigi. Pada tingkat ini, pengobatan cukup dengan dibersihkan secara
teratur dan menyeluruh.
Walau begitu, jika dibiarkan, radang
ringan ini bisa berkembang menjadi "periodontitis". Artinya, radang di
sekitar gigi. Pada tahap ini gusi terkelupas dari gigi dan membentuk
kantung infeksi. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh harus berjuang keras
melawan para bakteri busuk seiring meluas dan tumbuhnya plak di sekitar
gusi.
Toksin bakteri dan enzim tubuh akan terus berusaha
menghambat infeksi yang sebenarnya sudah mulai menghancurkan tulang dan
jaringan penyangga gigi. Jika tidak segera diatasi, tulang gigi, gusi,
dan jaringan penyangga gigi akan hancur. Gigi-gigi pun akan segera
tanggal atau harus dicabut.
Radang gusi biasanya baru muncul
pada usia 30-an hingga 40-an tahun. Umumnya radang gusi pada tingkat
periodontitis lebih banyak menyerang kaum pria. Meski remaja jarang
terkena radang gusi, banyak pula yang menderita ginggivitis.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan radang gusi. Antara lain, rokok,
perubahan hormon pada wanita, diabetes, stres, kanker, AIDS, faktor
genetika, kurang gizi, dan obat. Beberapa obat, seperti antidepresan
dan sebagian obat jantung, bisa menyebabkan radang gusi karena
mengurangi aliran air liur yang sebenarnya memiliki efek protektif pada
gigi dan gusi. Nah!
Air soda dan sikat gigi
Selain faktor cukup berat seperti stres, perubahan hormon, diabetes, dan
genetika, radang gusi bisa terjadi oleh sebab ringan, seperti makanan
manis, air soda, dan tembakau. Dan tak ada cara lain yang lebih jitu
untuk menyelesaikan kasus radang gusi dan sariawan, kecuali menyikat
gigi secara benar, rutin, dan menyeluruh….
Karena itu, tidak ada cara lebih baik kecuali mencegah terjadinya sariawan atau radang gusi.
Setidaknya itu saran dari Dr Diann Bomkamp, pakar kesehatan gigi dari
St Louis, AS. Pencegahan harus segera dilakukan ketika seseorang
mendapati gusinya berwarna kemerahan, bengkak, dan terasa sedikit
lunak. Hal itu ditambah dengan gigi yang mulai terasa ngilu, bau mulut
yang tak sedap, serta gusi mudah berdarah ketika disikat.
Menurut Bomkamp, merawat dan membersihkan gigi secara teratur dan benar harus
diimbangi dengan menghindari atau membatasi konsumsi makanan manis dan
air soda. "Kami sering melihat orang yang mengonsumsi minuman ringan
atau air soda sebagai sarapan pagi, kemudian meminumnya sepanjang hari.
Meski ’diet soda’, soda tetap saja mengandung asam yang bisa merusak
gigi dan gusi," kata Bomkamp.
Mengutip data dari CDC, ia menekankan pentingnya setiap orang membatasi jumlah asupan makanan
manis. "Mereka juga harus terus ingat bahwa rekomendasi lima hari untuk
buah dan sayur yang mengandung serat tinggi juga sangat baik bagi
kesehatan mulut dan gigi. Menurut dia, mengonsumsi buah dan sayur
berserat tinggi akan memperlancar peredaran air liur. Akibatnya,
remineralisasi permukaan gigi akan sangat terbantu sehingga bisa
mencegah pengeroposan awal gigi."
Lebih dari itu, Bomkamp dengan tegas menekankan pentingnya orangtua tidak berbagi minuman dengan anak
kecil, terutama jika si orangtua menderita radang gusi. "Bahkan, ketika
kita meniup makanan agar cepat dingin di depan si kecil, itu bisa
menyalurkan bakteri mulut orangtua kepada anak," ujarnya.
Hal lain yang harus dihindari, lanjut Bomkamp, adalah tembakau. "Perokok
tujuh kali lebih besar kemungkinannya terkena radang gusi ringan hingga
periodontitis," katanya. "Menghindari tembakau adalah jalan terbaik,"
ujar Bomkamp.
Selain faktor diet seperti anjuran Bomkamp serta
pengobatan melalui medis, beberapa pihak menggarisbawahi pentingnya
sistem pengobatan herbal. Dalam catatan Kompas, ada beberapa jenis
tanaman dan dedaunan di Indonesia yang umum digunakan untuk mengatasi
sariawan atau radang gusi tersebut, misalnya daun sirih (Piper betle),
daun saga telik (Abrus precatorius), jambu mede (Anacardium
occidentale), mentimun (Cucumis sativus), dan nira aren (Arenga pinnata
Mer).
Walau begitu, sikat gigi tetap menjadi unsur terpenting.
Dalam arti, menggosok gigi cukup dua kali sehari karena menggosok gigi
terlalu sering justru akan merusak email gigi. Disarankan pula
menggunakan sikat gigi berbulu halus dan menggosok gigi secara
hati-hati, tidak serampangan dan singkat.
Selain itu, gunakan sikat yang sesuai dengan ukuran mulut sehingga memungkinkan pembersihan
hingga ke seluruh sudut mulut dan gigi. Selamat mencoba!
penyakit rongga mulut lain, seperti bau napas tak sedap hingga gusi
berdarah dan gigi ompong. Padahal, penelitian terakhir menunjukkan
adanya kaitan erat antara bertumpuknya bakteri di rongga mulut dengan
penyakit berat lain, seperti diabetes, serangan jantung, infeksi darah,
hingga soal bayi dengan berat tidak memadai….
Radang gusi diakui menjadi faktor utama kasus gigi tanggal dan kerusakan
jaringan penyangga gigi. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Amerika Serikat (CDC) memperkirakan 30 persen warga AS mengidap radang
gusi pada tingkat periodontitis, sedangkan satu dari lima orang
menderita sariawan atau radang gusi ringan.
Tidak mengherankan jika pada tahun 2005 sebanyak 500 juta warga AS rutin ke dokter gigi.
Berarti, diperlukan dana sekitar 84 miliar dollar AS setahun. Itu
menurut perkiraan Asosiasi Dental Amerika (ADA). Lebih dari itu, setiap
tahun, sebanyak 28.000 warga AS terkena kanker mulut dan tenggorokan.
Sekitar 7.200 di antaranya meninggal dunia.
Masalah itu mengusik Dr Jean Connor, ahli kesehatan gigi dari Cambridge, Massachusettes,
yang baru terpilih sebagai Ketua Asosiasi Kesehatan Gigi AS. Menurut
dia, radang gusi dicurigai memberi kontribusi cukup signifikan pada
"rusaknya" kondisi kesehatan keseluruhan melalui aliran darah.
"Jadi, jika jari Anda infeksi dan Anda diamkan saja, lama-lama (infeksi itu)
akan berpengaruh ke seluruh tubuh. Begitu juga dengan mulut," kata Dr
Connor kepada media kesehatan Health Day, Sabtu (14/10). "Penyakit gusi
atau rongga mulut memproduksi bakteri yang luar biasa banyak. Jadi,
jika ada masalah di katup jantung Anda, bakteri-bakteri itu akan
menyerbu dan menyebabkan infeksi jantung," katanya.
Meningkat
Penelitian terakhir CDC menunjukkan, risiko serangan jantung dan stroke meningkat
pada penderita radang gusi dan rongga mulut, dengan tingkat
keakutanyang berbeda.Selain itu, kaitan antara penyakit gusi dan
diabetes pun semakin nyata. Umumnya penderita diabetes terjangkit
radang gusi pada tingkat yang lebih tinggi, yaitu periodontal. Karena
itu, CDC sedang meneliti kemungkinan adanya timbal balik dari kasus
ini. Artinya, sedang dicari kemungkinan merawat penderita diabetes
dengan lebih mengendalikan radang gusi.
Pendapat itu diperkuat Dr Diann Bomkamp, ahli kesehatan gigi dari St Louis, AS, yang juga
Wakil Ketua Asosiasi Kesehatan Gigi AS. Infeksi darah yang disebabkan
oleh radang gusi bisa pula menyebabkan kegagalan operasi
"penggabungan". Dalam arti, infeksi darah akan memperkuat upaya tubuh
untuk menolak penggabungan implan artifisial.
Ia menekankan, wanita yang bermasalah dengan radang gusi dua kali lebih besar
kemungkinannya melahirkan bayi prematur. Khususnya, dari kasus kurang
berat badan hingga bayi terinfeksi. "Jika Anda kebetulan sedang hamil
dan menderita radang gusi, ada kemungkinan kehamilan dan kelahiran bayi
Anda nanti bermasalah," ujarnya.
Sariawan oleh banyak orang dikenal sebagai luka pada selaput lendir di daerah mulut. Umumnya luka
di daerah mulut tidaklah dalam. Jika tidak dibarengi dengan komplikasi
karena infeksi oleh kuman yang lebih ganas, sariawan akan sembuh
sendiritanpa bekas(Kompas 5 Juni 1994). Infeksi ini biasanya dimulai
dengan munculnya gelembung berisi cairan di mulut. Gelembung ini bisa
pecah dan membentuk luka yang akan terasa nyeri.
Pada kasus tertentu, sariawan bisa pula dianggap sebagai salah satu indikasi
kanker mulut, sejauh tidak pernah sembuh dan tidak pernah hilangdari
mulut(Kompas 21 November 2004). Walau begitu, kepastian itu bergantung
pada hasil biopsi yang dilakukan para dokter.
Penuh bakteri
Data di Institut Kesehatan Nasional AS menunjukkan, penyakit radang gusi
dipicu oleh bertumpuknya bakteri di mulut akibat terabaikannya
kesehatan dan kebersihan mulut. Bersama dengan lendir dan partikel
lain, bakteri-bakteri ini terus membentuk plak yang lengket dan tidak
berwarna di seputar gigi. Jika tidak dibersihkan secara rutin, plak ini
lama-lama akan berkembang menjadi "tartar" yang tidak akan hilang hanya
dengan gosok gigi.
Semakin lama plak dan "tartar" bersemayam di
gigi, bakteri-bakteri itu akan menyebabkan radang gusi ringan yang
disebut ginggivitis. Gusi akan berwarna kemerahan, bengkak, dan mudah
berdarah, tetapi tidak merusak tulang gigi atau jaringan penyangga
gigi. Pada tingkat ini, pengobatan cukup dengan dibersihkan secara
teratur dan menyeluruh.
Walau begitu, jika dibiarkan, radang
ringan ini bisa berkembang menjadi "periodontitis". Artinya, radang di
sekitar gigi. Pada tahap ini gusi terkelupas dari gigi dan membentuk
kantung infeksi. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh harus berjuang keras
melawan para bakteri busuk seiring meluas dan tumbuhnya plak di sekitar
gusi.
Toksin bakteri dan enzim tubuh akan terus berusaha
menghambat infeksi yang sebenarnya sudah mulai menghancurkan tulang dan
jaringan penyangga gigi. Jika tidak segera diatasi, tulang gigi, gusi,
dan jaringan penyangga gigi akan hancur. Gigi-gigi pun akan segera
tanggal atau harus dicabut.
Radang gusi biasanya baru muncul
pada usia 30-an hingga 40-an tahun. Umumnya radang gusi pada tingkat
periodontitis lebih banyak menyerang kaum pria. Meski remaja jarang
terkena radang gusi, banyak pula yang menderita ginggivitis.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan radang gusi. Antara lain, rokok,
perubahan hormon pada wanita, diabetes, stres, kanker, AIDS, faktor
genetika, kurang gizi, dan obat. Beberapa obat, seperti antidepresan
dan sebagian obat jantung, bisa menyebabkan radang gusi karena
mengurangi aliran air liur yang sebenarnya memiliki efek protektif pada
gigi dan gusi. Nah!
Air soda dan sikat gigi
Selain faktor cukup berat seperti stres, perubahan hormon, diabetes, dan
genetika, radang gusi bisa terjadi oleh sebab ringan, seperti makanan
manis, air soda, dan tembakau. Dan tak ada cara lain yang lebih jitu
untuk menyelesaikan kasus radang gusi dan sariawan, kecuali menyikat
gigi secara benar, rutin, dan menyeluruh….
Karena itu, tidak ada cara lebih baik kecuali mencegah terjadinya sariawan atau radang gusi.
Setidaknya itu saran dari Dr Diann Bomkamp, pakar kesehatan gigi dari
St Louis, AS. Pencegahan harus segera dilakukan ketika seseorang
mendapati gusinya berwarna kemerahan, bengkak, dan terasa sedikit
lunak. Hal itu ditambah dengan gigi yang mulai terasa ngilu, bau mulut
yang tak sedap, serta gusi mudah berdarah ketika disikat.
Menurut Bomkamp, merawat dan membersihkan gigi secara teratur dan benar harus
diimbangi dengan menghindari atau membatasi konsumsi makanan manis dan
air soda. "Kami sering melihat orang yang mengonsumsi minuman ringan
atau air soda sebagai sarapan pagi, kemudian meminumnya sepanjang hari.
Meski ’diet soda’, soda tetap saja mengandung asam yang bisa merusak
gigi dan gusi," kata Bomkamp.
Mengutip data dari CDC, ia menekankan pentingnya setiap orang membatasi jumlah asupan makanan
manis. "Mereka juga harus terus ingat bahwa rekomendasi lima hari untuk
buah dan sayur yang mengandung serat tinggi juga sangat baik bagi
kesehatan mulut dan gigi. Menurut dia, mengonsumsi buah dan sayur
berserat tinggi akan memperlancar peredaran air liur. Akibatnya,
remineralisasi permukaan gigi akan sangat terbantu sehingga bisa
mencegah pengeroposan awal gigi."
Lebih dari itu, Bomkamp dengan tegas menekankan pentingnya orangtua tidak berbagi minuman dengan anak
kecil, terutama jika si orangtua menderita radang gusi. "Bahkan, ketika
kita meniup makanan agar cepat dingin di depan si kecil, itu bisa
menyalurkan bakteri mulut orangtua kepada anak," ujarnya.
Hal lain yang harus dihindari, lanjut Bomkamp, adalah tembakau. "Perokok
tujuh kali lebih besar kemungkinannya terkena radang gusi ringan hingga
periodontitis," katanya. "Menghindari tembakau adalah jalan terbaik,"
ujar Bomkamp.
Selain faktor diet seperti anjuran Bomkamp serta
pengobatan melalui medis, beberapa pihak menggarisbawahi pentingnya
sistem pengobatan herbal. Dalam catatan Kompas, ada beberapa jenis
tanaman dan dedaunan di Indonesia yang umum digunakan untuk mengatasi
sariawan atau radang gusi tersebut, misalnya daun sirih (Piper betle),
daun saga telik (Abrus precatorius), jambu mede (Anacardium
occidentale), mentimun (Cucumis sativus), dan nira aren (Arenga pinnata
Mer).
Walau begitu, sikat gigi tetap menjadi unsur terpenting.
Dalam arti, menggosok gigi cukup dua kali sehari karena menggosok gigi
terlalu sering justru akan merusak email gigi. Disarankan pula
menggunakan sikat gigi berbulu halus dan menggosok gigi secara
hati-hati, tidak serampangan dan singkat.
Selain itu, gunakan sikat yang sesuai dengan ukuran mulut sehingga memungkinkan pembersihan
hingga ke seluruh sudut mulut dan gigi. Selamat mencoba!
Ledac- PuPuEgg
- Jumlah posting : 11
Age : 30
PuPu Point :
Registration date : 25.06.08
Re: Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
terima kasih atas post nyaaa...
tapi...
BUANYAAAAAKKKKK bangetttt....
sampe pusink bacanyaa wakkaka...
thx once againnn...
tapi...
BUANYAAAAAKKKKK bangetttt....
sampe pusink bacanyaa wakkaka...
thx once againnn...
Prodigy- Senior
- Jumlah posting : 1821
Age : 35
Lokasi : BeTwen HelL n HeaVeN
PuPu Point :
Registration date : 28.02.08
Re: Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
Makasi atas ilmunya...Hmm baru tau gw bisa bikin kekacauan gt...
Gw ada saran...bagi yang mau cepet sembuh dari seriawan
sebaiknya...ambil garam antara TARO di seriawan tersebut(rasanya nyeri banget kalo banyak kumannya...)efektif loh ato kalo ga tahan rasa nyerinya pake air larut garam kumur" dan repeat
Gw ada saran...bagi yang mau cepet sembuh dari seriawan
sebaiknya...ambil garam antara TARO di seriawan tersebut(rasanya nyeri banget kalo banyak kumannya...)efektif loh ato kalo ga tahan rasa nyerinya pake air larut garam kumur" dan repeat
Re: Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
@balmung
resep traditional itu air garam :D
tinggal tambah gula jadi oralit
jgn remehkan sikat gigi ^^.
resep traditional itu air garam :D
tinggal tambah gula jadi oralit
jgn remehkan sikat gigi ^^.
biggest- PuPu Baby
- Jumlah posting : 211
Age : 36
Lokasi : di depan layar komputer
PuPu Point :
Registration date : 14.03.08
Re: Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
Iya sikat gigi jgn di remehkan, dan jangan lupa setiap habis makan kumur2 pake Lis*er*n ^^
vslayer- Junior
- Jumlah posting : 747
Age : 42
Lokasi : *The Darkest Side Of My Soul*
PuPu Point :
Registration date : 23.02.08
Re: Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
Makanya rajin sikat gigi dan jangan lupa pake odol bukan abu gosok awkawkawkawkawk
vslayer- Junior
- Jumlah posting : 747
Age : 42
Lokasi : *The Darkest Side Of My Soul*
PuPu Point :
Registration date : 23.02.08
Re: Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
ZZZZ Bohong ah ^^
vslayer- Junior
- Jumlah posting : 747
Age : 42
Lokasi : *The Darkest Side Of My Soul*
PuPu Point :
Registration date : 23.02.08
Re: Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
Tapi inget kalau mau oral dg pasangan justru jangan sikat gigi doloe, karena kalau gusi luka atau ada darah kluar bisa berbahaya karena penyakit bisa mudah masuk begitu..
realmadrid- PuPuEgg
- Jumlah posting : 37
Age : 40
PuPu Point :
Registration date : 11.06.08
Re: Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
--" swt emang siapa mau klo di gigit??????
vslayer- Junior
- Jumlah posting : 747
Age : 42
Lokasi : *The Darkest Side Of My Soul*
PuPu Point :
Registration date : 23.02.08
Re: Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
........ Oral = berbicara dengan pasanganmu.
Makanya sikat gigi dulu, soalnya klo lagi sariawan ato gusi berdarah kan kumannya bisa nyebar lewat udara.
Gweeetoooooo... --"
Makanya sikat gigi dulu, soalnya klo lagi sariawan ato gusi berdarah kan kumannya bisa nyebar lewat udara.
Gweeetoooooo... --"
vslayer- Junior
- Jumlah posting : 747
Age : 42
Lokasi : *The Darkest Side Of My Soul*
PuPu Point :
Registration date : 23.02.08
Re: Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
Wew klo sikat gigi dulu kan nafas jadi fresh dan kuman2 juga mati.
Jadii kan gk menyebarkan kuman ke lawan bicara .... ^^
Jadii kan gk menyebarkan kuman ke lawan bicara .... ^^
vslayer- Junior
- Jumlah posting : 747
Age : 42
Lokasi : *The Darkest Side Of My Soul*
PuPu Point :
Registration date : 23.02.08
Re: Jangan remehkan radang gusi dan sariawan
[Tidak mengherankan jika pada tahun 2005 sebanyak 500 juta warga AS rutin ke dokter gigi.
Berarti, diperlukan dana sekitar 84 miliar dollar AS setahun. Itu
menurut perkiraan Asosiasi Dental Amerika (ADA). Lebih dari itu, setiap
tahun, sebanyak 28.000 warga AS terkena kanker mulut dan tenggorokan.
Sekitar 7.200 di antaranya meninggal dunia.]
Perasaan, ga ada berita nya de..
Masa tiap setahun 7,2k orang di AS meninggal ga ada berita apa2.. ?--"
Kalau gitu lama2 abis dong.. ? Udah brp tahun nih jalan.. :3 ...
Berarti, diperlukan dana sekitar 84 miliar dollar AS setahun. Itu
menurut perkiraan Asosiasi Dental Amerika (ADA). Lebih dari itu, setiap
tahun, sebanyak 28.000 warga AS terkena kanker mulut dan tenggorokan.
Sekitar 7.200 di antaranya meninggal dunia.]
Perasaan, ga ada berita nya de..
Masa tiap setahun 7,2k orang di AS meninggal ga ada berita apa2.. ?--"
Kalau gitu lama2 abis dong.. ? Udah brp tahun nih jalan.. :3 ...
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|